Syeikh Abdulbasit lahir pada tahun
1927 di sebuah desa bernama Armant di Mesir selatan. Ayahnya seorang Kurdi dari
Central Kurdistan.
Hatinya telah melekat dengan qur’an
sejak masih kecil. Beliau rela berjalan berkilometer ke desa sebelah untuk
mendengarkan qiro’ah syeikh Muhammad Rif’at dan syeikh Sya’isya’i. Terinspirasi
mereka, beliau menyatakan keinginan kepada ayahnya untuk mengabdikan diri
belajar al-quran.Ayahnya pun membawa Abdulbasit ke Tanta yang terkenal dengan
qari nya.
Syeikh M.Salim yang melihat
kecemerlangan muridnya,membawanya ke semua acara qiro’ah. Beliau mendorong
Abdulbasit untuk memperaktekan qiro’ah di depan umum guna menyempurnakan
bakatnya. Syeikh Abdulbasit mulai terkenal. Selama bulan Ramadhan banyak
khalayak ramai berkumpul untuk mendengarkan qiro’ahnya.
Pada tahun 1950 saat usianya 23
tahun, ia diperkenalkan ke publik oleh syeikh Ali Subay. Ia memulai qiro’ahnya
dengan membaca surah Al-Ahzab ayat 56.
Satu tahun kemudian Ia mengikuti
test yg sangat selektif bersama syeikh Ad-Daba, syeikh M.Syaltut, dan syeikh
Mahmud Ali Al-Banna ,yang di siarkan di radio al-qur’an, Kairo. Ia lulus dan
suaranya di siarkan setiap sabtu malam tiap minggunya.
Pada tahun 1952 ia menjadi qari
resmi masjid Asy-Syafi’i. Juga qari resmi masjid Imam Al-Husain setelah syeikh
Mahmud Ali Al-Banna pada tahun 1985.
Diluar Mesir
Pada tahun 1961 syeikh Abdulbasit
sempat membaca qiro’ah di masjid Badshashi, Lahore, Pakistan. Beliau juga
sempat berkunjung ke Amerika pada tahun 1987. Saat ia berkunjung ke Amerika.Ia
menceritakan satu kisah perjalanannya di Uni Soviet. Ia diminta membacakan
qiro’ah di depan pemimpin partai Uni Soviet. Ia memilih surat taha yg merupakan
surat penting dalam sejarah Islam, yaitu surat yang telah menyebabkan Umar bin
Khattab masuk Islam setelah mendengarkan suatu ayat dalam surat tersebut.
Mendengarkan qiro’ahnya, 4 hingga 5
pendengarnya dari partai komunis menangis meskipun mereka tidak mengerti apa
yang sedang di baca.
Syeikh Abdulbasit perjalanan
keberbagai negara termasuk Arab Saudi, Pakistan, Suriah, Afrika Selatan,
Inggris, Amerika Serikat, India Sinegal, Maroko, Malaysia, Prancis, Yarusalem
dan Indonesia.
Pada tahun 1970-an ia menjadi satu
satunya qari yg memenangkan tiga kompetisi qiro’at Dunia.
Syeikh
Abdulbasit meninggal pada tahun 1988 karena kompilasi diabetes. Dia
meninggalkan tiga anaknya yaitu Yashir, Hisyam dan Tariq.SUMBER : http://legendaqori3.blogdetik.com/2014/04/23/biografi-syeikh-abdulbasit-abdussamad/
DOWNLOAD MP3 :
No comments:
Post a Comment